Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

MTCC UNIMMA GELAR SEKOLAH TANI MANDIRI BERKONSEP PETANI MILLENIAL

Jumat, 05 Januari 2024 | Januari 05, 2024 WIB Last Updated 2024-01-15T04:31:20Z
Magelang, Gardamedialine.com

MTCC  (Muhammmadiyah Tobacco Control Centre) Universitas Muhammmadiyah Magelang (UNIMMA) melakukan langkah-langkah inovatif dan akseleratif dalam memberdayakan petani melalui peningkatan kapasitas SDM pertanian. Salah satu bentuk kegiatannya adalah menggelar Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah, di Kampus UNIMMA jalan Mayjen Bambang Soegeng, Mertoyudan, Jum'at 5 Januari 2024. 
MTCC merupakan Lembaga resmi dibawah Universitas Muhammadiyah Magelang yang didirikan dengan SK Rektor UM Magelang Nomor 034/KEP/II.3.AU/F/2014 untuk melakukan sosialisasi dan advokasi bagi terwujudnya Kawasan Tanpa Rokok di lingkungan Universitas Muhammadiyah Magelang, amal usaha Muhammadiyah, pemerintah daerah setempat, dan masyarakat luas.

Ketua MTCC UNIMMA Retno Rusdjijati mengatakan, langkah-langkah inovatif dan akseleratif dalam memberdayakan petani,  membangun jejaring usaha dengan peternak domba di Magelang.
"Tema kegiatan Sekolah Tani Mandiri Muhammmadiyah ini mengambil tema Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Peran Peternak Milenial dengan Fokus pada Budidaya Domba", tetang Retno. 
Selain itu juga bertujuan menggali informasi dan pengetahuan serta berjejaring dengan mitra usaha untuk beternak domba. Petani milenial sebagai Mitra MTCC dibidang ternak domba ini ada di 6 wilayah kecamatan di Kabupaten Magelang yaitu Windusari, Candimulyo, Tegalrejo, Sawangan, Secang dan Kajoran. 

Sebelumnya  MTCC juga mengandeng petani milenial budidaya ubi Cilembu di Windusari sebagai contoh usaha konversi dari Tembakau ke tanaman pangan yang produktif berkelanjutan.
Sekolah Tani Mandiri Muhammadiyah kali ini merupakan Seri ke-6 yang digagas oleh MTCC Universitas Muhammadiyah 
Magelang (UNIMMA) dilandasi fakta bahwa pertanian merupakan isu strategis dalam pembangunan di Indonesia, khususnya perwujudan kedaulatan pangan Indonesia. 
MTCC UNIMMA yang concern pada 
pengendalian tembakau menemukan bahwa kesejahteraan petani khususnya petani tembakau makin turun dari tahun ke tahun. Tahun 2020 dinyatakan sebagai tahun dengan harga tembakau terburuk 
selama 10 tahun terakhir. Minat petani untuk menanam tembakau di masa pandemic juga makin menurun. Oleh karenanya, untuk ketahanan pangan dan menjaga kemungkinan tembakau tak terserap pabrik, banyak petani beralih menanam beragam jenis tanaman pangan.

 Namun, peralihan inipun menghadapi hal yang sama seperti tembakau – penuh ketidakpastian. Kondisi inilah yang menginspirasi untuk menyelenggarakan sekolah tani Mandiri Muhammmadiyah. 
Sekolah tani millenial kali ini mengangkat komoditas ketahanan pangan, yaitu ternak kambing dan domba dengan menerapkan peternakan yang terintegrasi. Komoditas ini merupakan komoditas unggulan 
Indonesia (Kementan, 2023). Kebutuhan ternak domba/kambing hidup dalam konteks keagamaan seperti pemenuhan aqiqah dan hewan qurban semakin meningkat, dan disisi lain potensi ekspor juga sangat tinggi. 
Trend saat ini pun juga harus dipahami oleh petani millennial, dimana peternakan bisa didesain sebagai peternakan modern yang terintegrasi dengan gaya hidup. Selain para peternak berhasil meningkatkan kesejahteraannya melalui penjualan daging local, sekaligus komoditas ini bisa menggabungkan pertanian, peternakan dan industri. Oleh karenanya, perlu peningkatan SDM peternak sehingga ada peningkatan produksi untuk mengantisipasi krisis pangan yang mungkin melanda 
Indonesia. 

Sebagai komoditas unggulan tentunya harus berkelanjutan (sustainable) dengan menerapkan model yang tepat. Tindak lanjut dari program ini diharapkan muncul sinergi pelaku usaha peternakan
dari hulu sampai hilir, offtaker atau penjamin pasar dan lembaga keuangan. 
Person in Chat (PIC) Bidang Media, Network dan Comunikasi MTCC Murniningsih mengatakan, peserta Sekolah Tani Mandiri berjumlah 46 petani millennial dari anggota kelompok petani dampingan MTCC Unimma yang tergabung dalam Forum Petani Multikultur Indonesa (FPMI) di 6 kecamatan di Kabupaten Magelang. 

"Penentuan sasaran petani millennial ini, selain untuk regenerasi petani/ peternak, juga dimaksudkan untuk penyiapan dan pencetakan SDM pertanian unggulan yang mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern, dengan karakteristik milenial yang akrab dengan komunikasi, media, juga teknologi digital sehingga mampu berperan penting dan menjadi faktor pengungkit produktivitas", terang Murniningsih. 
Faktor pengungkit tersebut utamanya inovasi teknologi dan sarana prasarana pertanian, serta kebijakan peraturan perundangan termasuk local wisdom. Petani milenial ini diharapkan mampu menjadi resonansi pendorong tenaga muda di sekitarnya untuk menjadi SDM pertanian unggulan yang mampu menggenjot pembangunan pertanian menjadi pertanian maju, mandiri dan modern. 

Penyelenggaraan Sekolah Tani Mandiri dilakukan dalam dua versi – offline dan online, terbuka untuk umum dari seluruh wilayah Indonesia. Waktu penyelenggaraan mulai awal Juni 2021 dengan kurikulum yang up to date dan merespon tantangan dunia pertanian saat ini, yaitu digital marketing produk pertanian, herbal farming, tanaman pangan non padi, agroeduwisata, peternakan, perikanan dan kebijakan & pembangunan politik pertanian. 
Sekolah Tani juga melibatkan pemateri dari praktisi petani sukses dari Forum Petani Multikultur Indonesia (FPMI). Diharapkan bisa menjadi salah satu role model dalam membangun paradigma jihad kedaulatan pangan dan implementasi sistem pertanian terpadu ala Muhammadiyah.

 Spirit tajdid yang dimiliki Muhammadiyah diharapkan akan mampu mengembangkan subyek kekuatan umat dan bangsa yakni petani sebagai pensuply sumber pangan. 
Banyak materi yang disampaikan oleh berbagai latar belakang pembicara yang diharaoy mampu memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para petani. Diantaranya berjudul Upaya merintis budidaya ternak domba yang berkelanjutan oleh Dosen Untidar Magelang Mohamamad Haris Septian. Juga materi Strategi pemasaran ternak domba berbasis digital oleh Nugroho Agung Prabowo dari MTCC, dan materi Jejaring guna pengembangan usaha ternak domba oleh Dr. Abdillah Ahsan. Kegiatan lapangan berupa kunjungan ke kandang domba dan testimoni petani sukses dilakukan di tempat usaha petani milenial sukses Desa Tempursari Kecamatan Candimulyo Magelang pada hari ke-2 Sekolah Tani Mandiri Muhammmadiyah. (Budhy Sanjaya/gdm/010)