MAGELANG, Gardamedialine.com
Suatu kebanggaan tersendiri bagi Saniyatul Mahfidhoh atau sering disapa fifi menjadi tamu undangan di Konferensi HAM International (ICCRL) yang diselenggarakan di Hotel Kempinski Jakarta pada tanggal 13-14 November 2023.
Acara ini terselenggara
atas kerjasama Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia dan Institut Leimena
dalam memperingati 75 tahun Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia dengan tema “
Human Dignity And Rule of Law for A Peaceful and Inclusive Society’ (Martabat
Manusia dan Supremasi Hukum untuk Masyarakat yang Damai dan Inklusif).
Acara ini diikuti oleh 100
orang yang terdiri narasumber nasional dan internasional,perwakilan institusi
Pendidikan, cendekiawan serta guru yang terpilih. Tujuan dalam konferensi
Internasional ini meningkatkan pemahaman kebebasan beragama dan berkeyakinan
dalam lingkup Pendidikan. Konferensi Internasional LKLB ini terdiri dari lima
sesi panel dan tujuh sesi pilihan (breakout session). Konferensi ini juga
berlangsung secara zoom dengan sejumlah pendaftar mencapai 2359 orang.
Fifi, panggilan sapaan sehari-harinya
merupakan guru PAI di SMK Muhammadiyah Kota Magelang. Menurutnya guru adalah
agen perubahan dalam upaya membentuk dan menghasilkan generasi yang potensial
dan unggul dengan kompetensi profesionalnya. Seiring sejalan sebagai guru PAI
yang mengajarkan toleransi antar umat beragama ini selaras dengan program LKLB
yang mengajarkan 3 kompetensi yaitu kompetensi pribadi, kompetensi komparatif
dan kompetensi kolaborasi.
Selain sebagai guru yang sering disapa fifi, juga aktif sebagai fasilitator dalam berbagai kegiatan Literasi Keagamaan dan Lintas Budaya (LKLB). Menurutnya, keberagaman adalah rahmat (Ikhtilafu Ummati Rahma) itu sabda Rasul yang sudah masyhur di telinga kami kaum muslimin.
Terlepas dari shahih atau tidaknya hadits ini, namun kalau
ditinjau dari konten hadits sangat faktual dan logis. Jika perbedaan
diilustrasikan lukisan lukisan, apabila lukisan warna putih semua atau hijau
semua. Apakah lukisan ini indah? . Tangan yang beranggotakan lima jari ini
berbeda bentuk dan panjangnya. Apakah kelima ini saling menyalahkan? Jadikan
keberagaman sebagai alat pemersatu bangsa. Kuncinya adalah persatuan dan
toleransi. DAMAI ITU INDAH.(Gdm01)