Pemberian imunisasi pada anak usia sekolah dasar atau disebut BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) adalah pemberian imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakt campak, rubella, difteri, tetanus dan kanker serviks.
Dalam pelaksanaan BIAS di SD Negeri 1 Saradan, Sertu Joko Priyanto Babinsa Desa Saradan Koramil 02/Karangmalang Kodim 0725/Sragen bersama Bripka Hartono Babinkamtibmas melaksanakan Giat Bin Bhakti TNI Pendampingan BIAS di Sekolah tersebut.
Bhakti TNI dibidang kesehatan dipandang penting dilakukan aparat TNI PILRI sebab Program BIAS sangat penting, karena sejak anak mulai memasuki usia sekolah dasar terjadi penurunan kekebalan yang diperoleh saat imunisasi ketika bayi. Oleh karena itu pemerintah menyelenggarakan imunisasi ulangan pada anak usia sekolah dasar sederajat yang pelaksanaanya serentak di Indonesia dengan nama Bulan Imunisasi Anak Sekolah.
Sasaran pelaksanaan BIAS adalah anak kelas 1 , 2, 5 dan 6. Anak kelas 1 akan mendapatkan imunisasi MR dan DT, anak kelas 2 dan 5 akan mendapatkan imunisasi Td, sedangkan anak Perempuan kelas 5 dan 6 akan mendapatkan imunisasi HPV.
Dalam melaksanakan imunisasi pada kegiatan BIAS, sasaran yang harus dijangkau tidak hanya anak yang sekolah atau berada di satuan pendidikan tetapi juga anak usia sekolah yang tidak sekolah
"Pemberian imunisasi lanjutan yang bertujuan untuk meningkatkan perlindungan terhadap penyakt campak, rubella, difteri, tetanus dan kanker serviks dengan sasaran anak kelas 1 , 2, 5 dan 6. merupakan upaya menciptakan generasi sehat berkualitas sehingga layak kita dampingi", ujar Sertu Joko
Pemberian imunisasi bagi para anak usia SD atau sederajat (MI/SDLB) ini merupakan komitmen pemerintah khususnya Kementerian Kesehatan dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
“ Kegiatan imunisasi tersebut dilaksanakan dalam rangka BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) yang merupakan program pemerintah dan dilaksanakan secara serentak “ ucap Babinsa.
Bisa dibuktikan dengan situasi saat pelaksanaan imunisasi, dimana kebanyakan anak – anak merasa takut bahkan banyak yang menangis dan berusaha kabur menghindari suntikan imunisasi, Namun dengan ajakan dan rayuan dari Babinsa dan rekannya anak – anak lebih mudah dikendalikan dan ditenangkan.
” Mungkin anak-anak segan dengan Pak TNI dan Pak Polisi sehingga mereka manut ketika dibujuk untuk diberi imunisasi,” Ujarnya Sertu Joko sambil bergurau.(Agus/gdm06)